Tuesday, 10 May 2011

Aturan Bilangan Oksidasi Unsur

Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) untuk tingkat SMA sebenarnya merupakan pelajaran yang tidak terlalu sulit.  Untuk memahami ini semua tentu harus memahami aturan-aturan dalam penentuan “harga” bilangan oksidasi suatu spesi, baik atom, molekul, ion atau senyawaan lain.
Suatu ketika ada pertanyaan mengapa dalam pelajaran kimia banyak sekali dijumpai perkecualian. Termasuk dalam ketentuan harga bilangan oksidasi ini. Mengapa ada perkecualian untuk  menentukan bilangan oksidasi suatu unsur? Untuk menjelaskan hal ini, simak argumen berikut.
No Aturan Contoh
1 Bilangan oksidasi unsur yang lebih elektronegatif pada molekul = negatif. NaCl, Na> 0
2 Bilangan oksidasi unsur yang lebih elektropositif pada molekul  = positif. NaCl, Cl<0
3 Bilangan oksidasi setiap unsur bebas = nol. Na(s), H2(g) = 0
4 Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya sendiri. Na+ = 1
Ca2+ = 2
5 Jumlah bilangan oksidasi untuk molekul netral adalah nol. H2O = 0
6 Jumlah bilangan oksidasi untuk spesi ion = muatannya sendiri. NO3- = -1
7 Bilangan oksidasi logam alkali dalam senyawa adalah 1. LiCH3, Li = 1
8 Bilangan oksidasi logam alkali tanah dalam senyawa adalah 2. MgSO4, Mg = 2
9 Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa adalah -1, kecuali bila bersenyawa dengan unsur memiliki elektronegativitas yang lebih tinggi maka bernilai 1. HCl, Cl = -1
HOCl, Cl = 1
10 Bilangan oksidasi hidrogen adalah 1 pada kebanyakan senyawa tetapi -1 pada hidrida logam. H2O, H = 1
LiAlH4, H = -1
11 Bilangan oksidasi oksigen adalah -2 pada kebanyakan senyawa, tapi pada peroksida -1 dan superoksida -½. H2O, O = -2
HOOH, O = -1
HO[O]nOH, O = -½
Hukum alam, kalau tidak boleh disebut hukun Tuhan dipahami manusia dengan banyak keterbatasan dalam berpikir dan logika. Untuk membuat aturan diambil yang lebih umum saja, sedangkan oleh manusia yang tidak umum, khusus, dibuatlah pengecualian sehingga tidak merusak aturan menurut pemahaman pada umumnya itu. Bahkan suatu ketika dalam pelajaran kimia organik lebih banyak lagi perkecualian, kalau tidak boleh dikatakan mencari dalih pembenaran atas logika manusia. Oleh karena itu dalam ilmu kimia kadang ada plesetan ilmu kimia itu adalah ilmu gothak-gathik-gathuk namun masih harus bisa diterima akal normal dalam memahami “ayat-ayat Tuhan” khususnya kimia.
Ok kembali ke pertanyaan mengapa ada perkecualian untuk menentukan bilangan oksidasi suatu unsur?  Dari aturan yang “telah disepakati” itu, prinsip awalnya adalah perbandingan harga elektronegatifitas – elektropositif. Jadi dengan memandang besarnya elektronegatifitas maka yang lebih elektronegtif diberi harga negatif, dan yang lebih elektropositif diberi harga positif.

No comments:

Post a Comment