1. Air Kapur
Masukan satu sendok CaO ke dalam 1 liter air, aduk campuran itu lalu endapkan dan saring. Hasil saringan simpan dalam keadaan tertutup. Air kapur yang jernih hasil penyaringan digunakan untuk mengetahui adanya CO2.
2. Air Klor
Campurkan kira-kira 1 sendok kaporit atau klorox dengan larutan HCl 2M dalam tabung reaksi berpipa pengalir. Alirkan gas klor yangterbentuk ke dalam botol berisi air sampai jenuh. Lakukan pembuatan air klor ini di lemari uap atau ruang terbuka, ingat gas klor adalah racun kuat!
3. Asam Aki
Tuangkan dengan perlahan 220 cm3 H2SO4 pekat murni ke dalam 750 cm3 air suling sambil diaduk perlahan-lahan, kemudian encerkan sampai 1 liter. Periksa massa jenisnya dengan hygrometer. Jika massa jenisnya 1,25, asam ini dapat digunakan untuk aki. Jika massa jenisnya kurang dari 1,25 tambahkan asam sufat lag, jika massa berat jenisnya lebih dari 1,25 tambahkan air suling.
4. Larutan untuk Sel Leclanche
Larutan 350 gram ammonium klorida (NH4Cl) dalam air sampai nvolumenya menjadi 1 liter.
5. Air Brom
Masukan kira-kira 50 cm3 larutan KBr atau NaBr 2M ke dalam gelas kimia lalu elektrolisis, salah satu elektrodenya (anoda) dibungkus dengan kertas tisu, buat dalam bentuk kantung.
Setelah terjadi perubahan warna (merah kecokelatan), elektrolisis dihentikan, kantung yang berisi brom, pindahkan ke gelas kimia sambil diperas dan masukkan ke dalam botol yang berwarna gelap, kemudian tutup.
6. Natrium Iodida
500 gram NaOH dan 135 gram NaI dilarutkan ke dalam 1 liter air. Larutan ini untuk menditerminasi oksigen.
7. Amonium Tiosianat
13 g ammonium tiosianat dilarutkan dalam 1 liter air, larutan ini digunakan untuk menunjukan adanya klorida dalam plasma darah atau dalam urin.
8. Pereaksi Barfoed
13,3 g tembaga asetat dan 2 cm3 asam asetat glacial dilarutkan ke dalam 200 cm3 air. Larutan ini digunakan untuk menguji adanya glukosa.
9. Larutan Benedict
a) Untuk kerja kualitatif mendeteksi adanya gula yang mereduksi. Larutan 173 g natrium sitrat dan 100 g natrium karbonat (NaCO3) ke dalam 800 cm3 air, kemudian disaring. Larutkan 17,3 g tembaga sulfat (CuSO4, 5H2O) ke dalam 50 cm3 air. Dengan perlahan-lahan tuangkan larutan CuSO4 larutan yang pertama sambil diaduk. Encerkan dengan air sampai 1 liter.
b) Untuk kerja kuantitatif
200 g Kristal natrium karbonat NaSO4 dan 200 gram natrium atau kalium asetat dan 125 g CuSO4 yang telah dilarutkan dalam 100 cm3 air, tambahkan 18 g CuSO4 yang telah dilarutkan yang pertama tadi. Kemudian tambahkan 6 cm3 larutan kalium ferosianida 0,1 M dan ditambahkan air menjadi 1 literdan suhu larutan 200 C. 50 cm3 larutan ini direduksi oleh 100 glukosa.
10. Pereaksi Buiret
Larutan 11,2 g KOH Kristal atau 8 g NaOH Kristal dengan 20 cm3 air dan 0,075 g CuSO4 dengan 25 cm3 air. Kemudian campurkan kedua larutandan tambahkan air sampai volumenya sampai 100 ml. larutan ini juga dapat dibuat sebagai berikut, 0,75 CuSO4 dilarutkan dalm 1 liter KOH 2M. larutan ini digunakan untuk menguji adanya urea dan atau protein.
11. Pereaksi Bruche
Larutan 50 g kalium iodida dalam 200 cm3 air dan dijernihkan dengan 120 g merkuri iodida. Saring dan larutkan dengan air sampai larutan menjadi 1 liter. Larutan ini untuk menguji adanya protein.
12. Pereaksi Esbach
1 g asam sitrat dan satu gram pikrat (2,4,6,trinitrofenol) dalam 100 cm3 air larutan ini digunakan untuk menguji adanya albumin.
13. Diklorofenol Indofenol (DECPIP)
Larutan 0,2 g DCPIP ke dalam 1 liter air suling kemudian biarkan selama 24 jam setelah disaring. Larutan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar vitamin C.
14. Larutan Fehling
a) Fehling A
Larutan 69,28 g tembaga sulfat (CuS4 5H2O) ke dalam satu liter air.
b) Fehling B
Larutan 352 g natrium kalium tertrat dan 154 g natrium hidroksida (NaOH) ke dalam 1 liter air.
Kedua laritan ini disimpan dalam botol yang terpisah. Untuk masing-masing larutan ini hendaknya disimpan dalam botol yang terpisah. Untuk pemakaian campuran larutan AdanB masing-masing sama banyak. Larutan ini digunakan untuk menguji adanya gula yang mereduksi, misalnya glucose, fructose, dan lactose.
15. Larutan Folin
Larutkan 500 g ammonium sulfat 5 g uranil asetat dan 6 cm3 asam asetat glacial dengan 100 cm3 air, kemudian aduklah sampai semuanya larut.
Setelah itu tambahkan air sampai volume larutan menjadi a liter.
16. Larutan Heshler
Larutan 200 g seng klorida (ZnCl2) dengan 4 liter air, tambahkan 100 cm3 gliserin dan 100 cm3 metanal (formaldehid). Larutan ini digunakan untuk mengawetkan buah-buahan agar tidak hilang warnanya.
17. Iodium
Larutan 20 g kalium iodide ke dalam 100 ml air kemudian larutkan 12,7 g iodium dengan larutan kalium iodida. Setelah semuanya larut tambahkan air sampai volume larutan 1 liter. Konsentrasi larutan ialah 0,05 M. larutan ini digunakan untuk menguji adanya amilum (zat pati). Pati dengan larutan ini berwarna biru tua.
18. Larutan Locke
Larutan 0.42 g kalsium klorida (CaCl2) 0.2 g glukosa dan 0,1 g biru mutilena dalam 100 ml air. Kemudian tambahkan air sampai volume larutan menjadi 1 liter.
Larutan ini digunakan untuk mendenmostrasikan respirasi jaringan. Perubahan warna menunjukan bahwa oksigen dikonsumsi oleh jaringan.
19. Pereaksi Mac Lean
Larutan 5 g besi klorida (FeCl2) ke dalam 100 ml merkuri klodida (HgCl2) 0,1 M dan tambahkan 1,5 M HCl pekat.
Larutan ini di gunakan untuk menguji adanya asam laktat.
20. Pereaksi Millon
Larutan 100 g raksa ke dalam 200 ml asam nitrit pekat dengan pemanasan dalam lemari uap. Kemudian dinginkan dengan menambahkan 400 ml air. Larutan ini digunakan untuk menguji adanya protein atau triptopan.
21. Pereaksi Mollisch
5 g napthnol larutan di dalam 100 ml etanol, pereaksi mollisch in di gunakan untuk menguji adanya karbonat.
22. Kalium Oksalat
18 g kalium oksalat dalam 100 ml air suling. Larutan ini utuk mencegah pembekuan darah.
23. Kalium Pirogalat (pirogasol)
a) Buatlah larutan KOH jenuh sebanyak 500 ml. masukan 74 g piragolol ke dalam wadah yang bermulut lebar dan bubuhkan 40 ml air yang telah didihkan dan didinginkan kembali.
b) Masukan paraffin cair ke dalam wadah larutan pirogaloh melalui corong yangmenembus lapisan paraffin, masukan larutan KOH. Kemudian aduklah kedua larutan itu tanpa mengganggu paraffin sehingga tidak ada udara yang bercampur dengan campuran larutan tadi
No comments:
Post a Comment