1. Wujud zat
Zat kimia yang ada di labolatorium/sanggar pada umumnya berwujud padat dan cair. Contoh zat kimia yang berwujud padat : NaOH, zat ini dapat terbentuk kepingan dan Kristal. Bentuk zat kimia yang berwujud padat berupa serbuk, kepingan, butiran, batangan, Kristal, dan lembaran/pita.
Contoh zat kimia yan berwujud cair, antara lain HCl, H2SO4, HNO3, formadheid, alcohol, spiritus, kloroform, eter.
2. Bau
Beberapa zat kimia mempunyai bau yang khas, misalnya ammonia, ester, H2S, vanili, mentol, serta cuka.
3. Warna
Beberapa zat kimia mempunyai warna yang khas, missal
CuSO4, 5H2O : berwarna biru
Cl3, 6H2O :berwarna cokelat
FeSO4, 7H2O : berwarna biru
FeS : Berwarna berwana coklat kehitaman
Eosin : berwarna merah
K2CrO4 : berwarna kuning
K2Cr2O7 : berwarna oranye/jingga
4. Higroskopis
Beberapa zat kimia mempunyai sifat dapat menarik air (hogroskopis) jika terlalu lama kontak dengan udara. Contoh : zatkimia yang bersifat higroskopis di antaranya
NaO MgCl2.6H2O
H2SO4 CaCl2.2H2O
CaCl2.6H2O KSCN
5. Zat kimia yang mudah terurai
zat kimia yang mudah terurai di antaranya H2O dan H2CO3.
6. Zat kikia yang sensitive terhadap cahaya
Di antaranya perak nitrat (AgNO3), KI, KMnO4, dan I2, karena itu penyimpanannya harus menggunakan botol berwarna gelap.
7. Zat kimia yang mudah bereaksi dengan udara sehingga perlu penanganan khusus. Bahan-bahan kimia tersebut di antaranya sebagai berikut.
· Natrium, mudah bereaksi dengan udara dan air, penyimpanannya harus dalam botol berisi minyak tanah.
· Fosfor, mudah terbakar di udara, penyimpanannya harus dalam botol/wadah berisi air.
· Air kapur, air barit, dan natrium hidroksida, mudah bereaksi dengan CO2 dari udara sehingga tidak dapat disimpan lama.
0 comments:
Post a Comment