Monday, 15 August 2011

Zat Warna (Alami dan Sintesis/Buatan)



Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya. Zat pewarna yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada makanan adalah:
a.    Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun pandan atau daun suji, warna kuning dari kunyit, seperti ditunjukkan pada gambar 1.2, tahu yang berwarna kuning berasal dari kunyit .Karena jumlah pilihan warna dari zat pewarna alami terbatas maka dilakukan upaya menyintesis zat pewarna yang cocok untuk makanan dari bahan-bahan kimia.     
                                                                                                                
b.    Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia. Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Beberapa zat pewarna sintetik bisa saja memberikan warna yang sama, namun belum tentu semua zat pewarna tersebut cocok dipakai sebagai zat aditif pada makanan dan minuman.


Perlu diketahui bahwa zat pewarna sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna tekstil) dapat membahayakan kesehatan apabila masuk ke dalam tubuh karena bersifat karsinogen (penyebab penyakit kanker). Oleh karena itu, kamu  harus berhati- hati ketika membeli makanan atau minuman yang memakai zat warna. Kamu harus yakin dahulu bahwa zat pewarna yang dipakai sebagai zat aditif pada makanan atau minuman tersebut adalah memang benar-benar pewarna makanan dan minuman.

                                                         
Tabel  berikut ini adalah daftar zat pewarna, baik alami maupun sintetik yang aman dipergunakan sebagai zat pewarna makanan dan minuman.

Warna
Nama Zat Warna
Nomor Indeks Nama
1.       Zat Pewarna Alami
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
Biru
Cokelat
Hitam
Hitam
Putih

2.       Zat Pewarna Sintetik
Merah
Merah
Merah
Oranye
Kuning
Kuning
Hijau
Biru
Biru
Ungu

Alkanat
Karmin
Annato
Karoten
Kurkumin
Safron
Klorofil
Ultramin
Karamel
Karbon hitam
Besi oksida
Titanium oksida


Carmoisine
Amaranth
Erythrosine
Sunset yellow FCF
Tartrazin
Quineline yellow
Fast green FCF
Briliant Blue FCF
Indigocarmine (indigotine)
Violet GB

75520
75470
75120
75130
75300
75100
75810
77007
77266
77499
77891


14720
16185
45430
15985
19140
47005
42053
42090
73015
42640


Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan dikelompokkan menjadi dye dan lake. Dye merupakan zat pewarna makanan yang umumnya bersifat larut dalam air. Dye biasanya dijual di pasaran dalam bentuk serbuk, butiran, pasta atau cairan. Lake merupakan gabungan antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh suatu zat tertentu. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air maka zat warna kelompok ini cocok untuk mewarnai produk-produk yang tidak boleh terkena air atau produk yang mengandung lemak dan minyak.

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35