Tuesday, 22 March 2011

Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Eksplorasi atau pencarian minyak  dan gas bumi merupakan  kajian yang panjang dan melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan disiplin ilmu-ilmu eksak. Dalam hal kajian dasar, suatu riset biasanya dilakukan oleh para ahli geologis, yaitu orang-orang yang pakar dalam ilmu kebumian. Ilmuwan tersebut yang bertanggung jawab dalam hal pencarian minyak dan gas bumi. Berikut ini disajikan gambar struktur geologi tanah yang memungkinkan terdapat minyak dan gas bumi


Dalam ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan adanya minyak  dan gas bumi, ada beberapa kondisi yang harus terdapat pada  daerah tersebut. Apabila salah satu dari kondisi tidak ada, maka daerah tersebut kemungkinan tidak  mempunyai potensi atau bahkan tidak terdapat minyak dan gas bumi . Kondisi itu adalah:
1.      Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan minyak dan gas Bumi. Pada umumnya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah batuan serpih. Karena batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan pada batuan. Sedangkan atom karbon (C) merupakan  unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon yang menjadi komponen utama dalam minyak dan gas bumi.
2.      Tekanan dan Temperatur
Agar dihasilkan senyawa hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Karena dengan tekanan dan temperatur akan menyebabkan ikatan kimia pada karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
3.      Migrasi
Hidrokarbon yang  terbentuk dari proses tersebut harus dapat berpindah ke tempat yang memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi, hal ini terjadi karena tidak semua minyak dan gas bumi terakumulasi dalam satu tempat. Sehingga pada tahapan ini sangat  menentukan  eksploitasi minyak dan gas bumi dilakukan.
4.      Reservoar
Adalah batuan yang menjadi wadah tempat minyak dan gas bumi terakumulasi dalam  proses migrasinya. Reservoar pada umumnya merupakan batu pasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu tersebut memiliki pori yang cukup besar untuk menyimpan minyak dan gas bumi.
5.      Perangkap (Trap)
Perangkap atau trap akan melindungi reservoar dengan tujuan agar hidrokarbon yang terdapat pada reservoar  terakumulasi di satu tempat. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti nilai ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.


6.      Eksplorasi seismik
Eksplorasi seismik dilakukan sebelum pengeboran, dari ekplorasi seismik akan menghasilkan  gambaran lapisan batuan didalam bumi.
7.      Data resistiviti
Pada dasarnya setiap batuan yang berpori akan berisi fluida yang dapat berupa air, minyak atau gas. Untuk membedakan fluida tersebut dapat digunakan sifat resistan  dari fluida. Fluida air  akan memiliki nilai resistan yang lebih rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dibandingkan gas.
8.      Data berat jenis
Data berat jenis dapat diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma (γ). Pantulan dari sinar γ akan menggambarkan berat jenis batuan, dengan data ini dapat dibandingakan pori batuan yang berisi air dan batuan yang berisi hidrokarbon (minyak) karena minyak dan air memiliki berat jenis yang berbeda.
Setelah melakukan tahapan diatas baru dilakukan eksplorasi pengeboran dan jika memungkinkan dilakukan pengolahan di tempat tersebut, jika tidak maka minyak dan gas alam mentah diolah di tempat lain.

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35