Lipid dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu:
1. Lipid sederhana: senyawa ester yang diperoleh dari gabungan asam lemak dan gliserol. Contoh minyak, lemak dan lilin
2. Lipid gabungan: lipid sederhana yang mempunyai gugus tambahan seperti P dan N. Contoh: Fosfolipid, fosfomyelin.
Berdasarkan sifat kimianya:
1. Lipid yang dapat disabunkan, seperti lemak dan minyak
2. Lipid yang tidak dapat disabunkan, seperti steroid.
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol. Keduanya memiliki struktur yang sama. Perbedaan keduanya hanya ditentukan oleh titik lelehnya.
Pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak berbentuk cair. Titik leleh minyak dipengaruhi oleh:
1. Struktur; semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik leleh
2. Jumlah ikatan rangkap asam lemak penyusun
Lemak dapat diubah menjadi minyak dengan cara hidrogenasi menggunakan katalis nikel
Hidrolisis lemak dan minyak akan menghasilkan gliserol dan asam karboksilat
Ketengikan (rancidity) disebabkan oleh dua faktor:
1. Reaksi oksidasi terhadap lemak atau minyak. Hal ini disebabkan karena putusnya ikatan rangkap dalam komponen asam lemak tak jenuh membentuk aldehid dengan BM rendah
2. Reaksi hidrolisis terhadap lemak atau minyak menyebabkan lepasnya asam-asam lemak yang mudah menguap. Bau tengik salah satu efek dari reaksi hidrolisis ini.
Reaksi penyabunan atau saponifikasi adalah reaksi antara lemak atau minyak dengan suatu basa mebentuk garam yang biasa dikenal dengan sabun
0 comments:
Post a Comment