Tuesday, 22 March 2011

Bensin

Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Kandungan  utama bensin adalah hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Bensin biasanya digunakan sebagai :
1. Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor atau mobil ada beberapa sifat yang harus diperhatikan untuk menentukan kualitas dari bensin tersebut.Sifat-sifat tersebut adalah
a.       Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan ini disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas yang terdapat dalam karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh  propana dan butana yang terkandung dalam bensin. Gelembung-­gelembung gas tersebut dapat  menutup lubang-lubang  pengisian bensin  akibatnya aliran bensin akan terganngu atau lebih fatal liran bensin akan berhenti.
b.      Kecendereungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, maka pembakaran dapat menyebabkan peletusan (peledakan) didalam silinder, hal ini  menyebabkan :
1)      Timbulnya kebisingan knock
2)      Kekuatan berkurang
3)      Menyebabkan kerusakan pada mesin
Hidrokarbon dengan rantai bercabang dan aromatik dapat  mengurangi kecendrungan dari bahan bakar yang menyebabkan knocking, sebagai contoh adalah  2,2,4 -trimetil pentana (iso-oktan) adalah anti knock fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin baik melawan knocking. Mesin motor dan mobil  memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan yang tinggi agar mesin tidak cepat rusak, hal ini karena semakin tinggi rasio penekanan (compression) diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula.
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% n­heptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:               = (30/100 x 0) + (70/100 x 100)
= 70
Text Box:  Bilangan oktan pada bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin data yang diambil digunakan untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Selanjutnya karakteristik tersebut dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin.
Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
1)      Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming. Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana.
           2)      Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin.
3)      Menambahkan zat aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin. Zat aditif tersebut antara lain tetraetil lead (TEL) dan tetrametil lead (l-MI) yang ditambahkan dalam bensin dengan jumlah yang kecil karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak efek timah bagi lingkungan. TEL (Pb(C2H5)4) dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium dan etilklorida, reaksinya :
Pb + 4Na + 4C2H5CI             Pb (C2H5 )4 + 4 NaCI
TEL
Oleh karena Pb mempunyai sifat sebagi racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).
c.       Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpanan
Damar dapat terbentuk karena adanya alkena (hidrokarbon tak jenuh) yang mempunyai satu ikatan ganda yang mempunyai berpotensi untuk berpoliimerisasi membentuk molekul­ molekul yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat dengan adanya zat asam yang ada di udara. Kerugian yang ditimbulkan oleh pembentukan damar adalah :
1)      Molekul hidrokarbon yang besar tersebut dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain saluran-saluran gas akibatnya dapat mengakibatkan kerusakan pada motor.
2)      Menurunkan bilangan oktan  pada bensin karena hilangnya alkena-alkena dari bensin. Pembentukan damar dapat dihilangkan dengan cara  menambahan senyawa-senyawa poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen.
d.      Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan tertutupnya lubang-lubang  penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ÂșC).
  1. Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
1)      Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
2)      Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.
3)      Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.
Di Indonesia pengolahan minyak dilakukan oleh BUMN yaitu Pertaminna. Ada tiga jenis bensin yang diproduksi oleh Pertamina, yakni Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus.  Beberapa keunggulan dari Pertamax dan Pertamax Plus dibandingkan Premium adalah:
a.      Mempunyai bilangan oktan yang tinggi.
Produsen mobil cenderung memproduksi kendaraan yang menggunakan perbandingan kompresi mesin yang tinggi. (Perbandingan kompresi mesin adalah perbandingan volume silinder sebelum dan sesudah kompresi). Hal ini dimaksudkan agar tenaga mesin menjadi besar dan kendaraan dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Mesin demikian membutuhkan bensin dengan bilangan oktan yang tinggi.
b.      Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga
Pertamax dan Pertamax Plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan juga mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin menjadisemakin sempurna sehingga kinerja mesin bertambah baik.


c.       Bersifat ramah lingkungan
Pertamax dan Pertamax Plus tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran yang semakin sempurna juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan NOx.
d.      Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya perawatan
Pertamax dan Pertamax Plus sudah mengandung aditif sehingga praktis dan tepat takarannya. Aditif juga dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan
2.  Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih
Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain.
Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi dengan titik didih antara 80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk :
a.       Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban.
b.      Melekatkan karet.
c.       Perekat-perekat untuk industri sepatu.
d.      Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan.
Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara kimia dengan cara diuapkan. Keuntungan menggunakan bensin sebagai bahan pembersih adalah:
a.       Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang.
b.      Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.
c.       Kualitas dari bahan wol tahan terhadap bensin.
3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan
Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada:
a.       Lampu soldir dan lampu pembakar cat.
b.      Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan dan rambut kulit.

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35