Thursday, 21 April 2011

Argentometri

Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak. Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.

Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan. (Al.Underwood,1992)

Ada tiga tipe titik akhir yang digunakan untuk titrasi dengan AgNO3 yaitu :

  1. Titik akhir Potensiometri
  2. Titik akhir Amperometri
  3. Titik akhir dengan Indikator Kimia


Titik akhir potensiometri didasarkan pada potensial elektrode perak yang dicelupkan kedalam larutan analit. Titik akhir amperometri melibatkan penentuan arus yang diteruskan antara sepasang mikroelektrode perak dalam larutan analit. Sedangkan titik akhir yang dihasilkan indikator kimia, biasanya terdiri dari perubahan warna/muncul tidaknya kekeruhan dalam larutan yang dititrasi.

Syarat indikator untuk titrasi pengendapan analog dengan indikator titrasi netralisasi, yaitu :

  1. Perubahan warna harus terjadi terbatas dalam range pada p-function dari reagen /analit.
  2. Perubahan Warna harus terjadi dalam bagian dari kurva titrasi untuk analit. (skogg,1965).

Berdasarkan pada indikator yang digunakan, argentometri dapat dibedakan atas :
  1. Metode Mohr (pembentukan endapan berwarna)
  2. Model Volhard (Penentu zat warna yang mudah larut)
  3. Metode Fajans (Indikator Absorbsi).
Selengkapnya silahkan download file dibawah ini : Disini

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35