Monday 21 March 2011

Hujan Asam

 


Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang sangat serius yang harus benar-benar difikirkan oleh umat manusia. Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan  tentang turunnya asam dari atmosfir ke bumi.Turunnya asam dari atmosfir ke bumi sebenarnya bukan hanya dalam kondisi “basah” Tetapi juga “kering” dan dikenal dengan istilah deposisi ( penurunan / pengendapan ) basah dan deposisi kering.
Deposisi basah mengacu pada hujan asam, kabut dan salju. Pada saat hujan asam turun dan mengenai tanah, hujan tersebut dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan, tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah , buffering capacity (kemampuan air atau tanah untuk menahan perubahan pH ), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena. Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di atmosfir jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin akan membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon.
Ketika hujan turun ,partikel asam akan menempel di bangunan atau pohon , menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam. Selanjutnya angin dapat membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan Negara sampai ratusan kilometer. Untuk mengukur keasaman pada hujan asam dapat digunakan pH meter. Yaitu dengan mengukur pH dari air hujan. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0 (Air murni mempunyai pH  ). Makin rendah pH air hujan tersebut, makin berat dampaknya bagi mahluk hidup.
Hujan asam dapat disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Untuk selanjutnya sebagai bahan pengotor oksida belerang kita sebut sebagai SOX, dan oksida nitrogen sebagai NOX. Dalam keadaan kering, sesungguhnya gas-gas tersebut tidak menimbulkan kerusakan , tetapi dalam bentuk titik-titik cairan (dalam bentuk hujan) dengan adanya air dan dibantu oleh ozon akan terbentuk asam yang korosif dan merusak. Ozon sebagai pollutant juga berpengaruh terhadap  terbentuknya hujan asam.

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35