Terbentuknya Ikatan Kovalen Ikatan kovalen dapat terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama. Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua atom yang saling berikatan akan menggunakan pasangan elektron bersama. Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen. Ikatan kovalen biasanya terjadi antar unsur nonlogam yakni antar unsur yang mempunyai keelektronegatifan relatif besar. Asam Klorida (HCl) merupakan contoh lazim pembentukan ikatan kovalen dari atom hidrogen dan atom klorin. Hidrogen dan klorin merupakan unsur nonlogam dengan harga keelektronegatifan masing-masing 2,1 dan 3,0. Konfigurasi elektron atom hidrogen dan atom klorin adalah H : 1 Cl : 2 8 7 Berdasarkan aturan dulpet/oktet yang telah diketahui maka atom hidrogen kekurangan 1 elektron dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi stabil golongan gas mulia. Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan, klorin mempunyai harga keelektronegatifan yang lebih besar dari hidrogen tetapi hal ini tidak dapat membuat klorin mampu menarik elektron pada hidrogen karena hidrogen juga mempunyai harga keelektronegatifan yang tidak kecil. Konfigurasi yang stabil dapat tercapai dengan pemakaian pasangan elektron bersama. Atom hidrogen dan atom klorin masing-masing menyumbangkan satu elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama. Macam –macam Ikatan Kovalen 1. Ikatan Kovalen Tunggal Pada ikatan kovalen tunggal, setiap atom menyumbangkan 1 elektronnya untuk digunakan secara bersama, sehingga dalam membentuk ikatan terdapat satu pasang elektron. Sebagai contoh pembentukan ikatan pada molekul H2O di bawah ini:
2. Ikatan Kovalen Rangkap Ikatan kovalen rangkap terdiri dari ikatan kovalen rangkap 2 dan ikatan kovalen rangkap 3. Pada pembentukan ikatan kovalen rangkap 2, atom-atom yang berikatan masing-masing menyumbangkan 2 elektron yang digunakan secara bersama, sehingga dalam pembentukan ikatan kovalen rangkap 2 terdapat 2 pasang elektron yang digunakan untuk berikatan, Berikut ini pembentukan ikatan angkap 2 pada molekul CO2.
Sedangkan pada pembentukan ikatan kovalen rangkap 3, atom-atom yang berikatan masing-masing menyumbangkan 3 elektron yang digunakan secara bersama, sehingga dalam pembentukan ikatan kovalen rangkap 3 terdapat 3 pasang elektron yang digunakan untuk berikatan, Berikut ini pembentukan ikatan rangkap 3 pada molekul N2
Terbentuknya Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen dapat terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama. Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua atom yang saling berikatan akan menggunakan pasangan elektron bersama. Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen.
Ikatan kovalen biasanya terjadi antar unsur nonlogam yakni antar unsur yang mempunyai keelektronegatifan relatif besar. Asam Klorida (HCl) merupakan contoh lazim pembentukan ikatan kovalen dari atom hidrogen dan atom klorin. Hidrogen dan klorin merupakan unsur nonlogam dengan harga keelektronegatifan masing-masing 2,1 dan 3,0. Konfigurasi elektron atom hidrogen dan atom klorin adalah
H : 1
Cl : 2 8 7
Berdasarkan aturan dulpet/oktet yang telah diketahui maka atom hidrogen kekurangan 1 elektron dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi stabil golongan gas mulia. Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan, klorin mempunyai harga keelektronegatifan yang lebih besar dari hidrogen tetapi hal ini tidak dapat membuat klorin mampu menarik elektron pada hidrogen karena hidrogen juga mempunyai harga keelektronegatifan yang tidak kecil. Konfigurasi yang stabil dapat tercapai dengan pemakaian pasangan elektron bersama. Atom hidrogen dan atom klorin masing-masing menyumbangkan satu elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama.
Macam –macam Ikatan Kovalen
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Pada ikatan kovalen tunggal, setiap atom menyumbangkan 1 elektronnya untuk digunakan secara bersama, sehingga dalam membentuk ikatan terdapat satu pasang elektron. Sebagai contoh pembentukan ikatan pada molekul H2O di bawah ini:
2. Ikatan Kovalen Rangkap
Ikatan kovalen rangkap terdiri dari ikatan kovalen rangkap 2 dan ikatan kovalen rangkap 3. Pada pembentukan ikatan kovalen rangkap 2, atom-atom yang berikatan masing-masing menyumbangkan 2 elektron yang digunakan secara bersama, sehingga dalam pembentukan ikatan kovalen rangkap 2 terdapat 2 pasang elektron yang digunakan untuk berikatan, Berikut ini pembentukan ikatan angkap 2 pada molekul CO2.Sifat-sifat Senyawa Kovalen
1. Titik didih
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.
2. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)
Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap
3. Kelarutan
4. Daya hantar Listrik
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.
Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap
Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan air (hidrasi) dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non polar.
Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah. Berikut ini gambar perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
0 comments:
Post a Comment