Tuesday 22 March 2011

Ikatan Kovalen

     Terbentuknya Ikatan Kovalen
Ikatan  kovalen  dapat  terjadi  karena  adanya  penggunaan elektron secara bersama. Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua  atom  yang saling  berikatan  akan menggunakan   pasangan  elektron    bersama.  Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen.

Pembentukan ikatan kovalen pada molekul hidogen :
Masing-masing  atom  hidrogen  mempunyai  1  elektron  dan untuk mencapai konfigurasi duplet/oktet yang stabil seperti unsur golongan  gas mulia maka masing-masing atom hidrogen memerlukan tambahan 1 elektron. Tambahan 1 elektron untuk masing-masing atom hidrogen tidak  mungkin  didapat  dengan  proses  pelepasan dan penangkapan  elektron  karena keelekronegatifan yang sama. Sehingga konfigurasi duplet/oktet dapat  dicapai  dengan  cara pemakaian  pasangan elektron  secara  bersama.  Proses pemakaian  pasangan elektron  secara  bersama  terjadi  dengan  penyumbangan masing-masing 1 elektron dari atom hidrogen untuk menjadi pasangan elektron milik bersama. Pasangan elektron bersama ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan.
Ikatan  kovalen  biasanya terjadi  antar  unsur  nonlogam  yakni antar unsur yang mempunyai keelektronegatifan relatif besar. Asam Klorida (HCl)   merupakan   contoh   lazim pembentukan  ikatan  kovalen  dari  atom  hidrogen  dan  atom  klorin. Hidrogen   dan   klorin  merupakan   unsur   nonlogam   dengan  harga keelektronegatifan  masing-masing  2,1  dan  3,0.  Konfigurasi  elektron atom hidrogen dan atom klorin adalah
H          : 1
Cl         : 2    8   7
Berdasarkan aturan dulpet/oktet yang telah diketahui maka atom hidrogen kekurangan 1 elektron dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi stabil golongan gas mulia. Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan, klorin mempunyai harga keelektronegatifan yang  lebih  besar  dari  hidrogen  tetapi  hal  ini  tidak  dapat membuat klorin mampu menarik elektron pada hidrogen karena hidrogen juga   mempunyai   harga keelektronegatifan   yang   tidak   kecil. Konfigurasi  yang  stabil   dapat   tercapai   dengan   pemakaian  pasangan elektron bersama.    Atom hidrogen dan atom klorin    masing-masing menyumbangkan satu elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama.
Berikut ini gambar pembentukan senyawa HCl, H2O dan CO2


  Macam –macam Ikatan Kovalen
1.         Ikatan Kovalen Tunggal
Pada ikatan kovalen tunggal, setiap atom menyumbangkan 1 elektronnya untuk digunakan secara bersama, sehingga dalam membentuk ikatan terdapat satu pasang elektron. Sebagai contoh pembentukan ikatan pada molekul H2O di bawah ini:

 

2.         Ikatan Kovalen Rangkap
Ikatan kovalen rangkap terdiri dari ikatan kovalen rangkap 2 dan ikatan kovalen rangkap 3. Pada pembentukan ikatan kovalen rangkap 2, atom-atom yang berikatan masing-masing menyumbangkan 2 elektron yang digunakan secara bersama, sehingga dalam pembentukan ikatan kovalen rangkap 2 terdapat 2 pasang elektron yang digunakan untuk berikatan, Berikut ini pembentukan ikatan angkap 2 pada molekul CO2.


Sedangkan pada pembentukan ikatan kovalen rangkap 3, atom-atom yang berikatan masing-masing menyumbangkan 3 elektron yang digunakan secara bersama, sehingga dalam pembentukan ikatan kovalen rangkap 3 terdapat 3 pasang elektron yang digunakan untuk berikatan, Berikut ini pembentukan ikatan rangkap 3 pada molekul N2

 

 Sifat-sifat Senyawa Kovalen

1. Titik didih
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.


2.  Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)  
Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap
 

3. Kelarutan
Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan air (hidrasi) dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non polar.

4.      Daya hantar Listrik
Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah. Berikut ini gambar perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat.

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35