Saturday, 21 May 2011

Analisa Anion



Dalam analisa terhadap anion-anion, sebetulnya belum ada suatu cara yang ada untuk mendeteksi anionnya dengan lebih sistematik seperti dalam analisa terhadap kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, sehingga memungkinkan penggolongan anion ke dalam golongan utama dan pada pemeriksaan selanjutnya dapat menghasilkan anggota-anggota golongan yang tidak diragukan lagi. Dalam analisa terhadap anion-anion dalam bab ini akan kita lakukan dengan pemeriksaan reaksi-reaksi anion dan penyelidikan anion dalam larutan.
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematis seperti metode yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-golongan utamadan pemisahan berikutnya yang tanpa ragu dan masing-masing golongan tersebut yang berdiri sendiri. Namun, harus kita sebutkan disini, bahwa kita memang bisa memisahkan anion-anion dalam golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium, dan garam zinknya. Namun, ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana.
Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktik. Skema ini bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan, lagipula tak punya dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam


  1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan denga asam-asam.
  2. Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas A dibagi lagi ke dalam sub kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas B dibagi lagi ke dalam subkelas (i) reaksi pengendapan dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.
Kelas A
(i)                  Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer : karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
(ii)                Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
Ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat yang berikut : fluorida, heksaflurosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
Kelas B
(i)                  Rekasi Pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.
(ii)                Okidasi dan Reduksi dalam larutan
Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.
Reaksi-reaksi dan semua anion ini akan kita pelajari secara sistematis pada halaman-halaman berikut. Untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu, dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalat, tartrat, sitrat, salisilat, benzoat, dan suksinat sendiri, membentuk suatu golongan yang lain lagi, semuanya memberi pewarnaan atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi (III) kloridakepada suatu larutan yang praktis netral.
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat, dan benzoat.
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematis seperti yang digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  1. Anion sederhana seperti O2, F- atau CN-
  2. Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-
  3. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosterkondensasi.
  4. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan komples anion berbasa banyak
Reaksi Anion
1. Cl- + Ag NO3 →   AgCl ↓ (putih) + NO3-
AgCl + 2NH3 →   Ag(NH3)2 + Cl-
Cl- + Pb(CH3COO)2 →   PbCl2 (putih) + 2 CH3COO-
2. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ hitam + 2 NO3-
Ag2S + HNO3 → 2 AgNO3
S2- + FeCl3 → FeS ↓ hitam + HNO3
S2- + Pb(CH3COO)2 → PbS ↓ hitam + 2 CH3COO-
3. SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 ↓ putih + 2 NO3-
Ag2SO3 + 2 HNO3 → 2 AgNO3 + H2SO4
SO32- + Ba(NO3)2 → BaSO3 ↓ putih + 2 NO3-
BaSO3 + 2 HNO3 → Ba(NO3)2 + H2SO3
SO32- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 ↓ putih + 2 CH3COO-
PbSO3 + 2 HNO3 → Pb(NO3)2 + H2SO3
4. CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 putih + 2 NO3-
Ag2CO3 + 2 NO3 → 2 AgNO3 + CO3 2-
CO32- + Mg(SO4)2 → MgCO3 putih + 2 SO42-
5. 3S2O32- + 2FeCl3 → Fe2(S2O3)3 + 6 Cl-
6. NO3- → ↓ coklat tipis + FeSO4 + H2SO4
NO3- + 4 H2SO4 + 6 FeSO4 → 6 Fe + 2 NO + 4 SO4 + 4 H2O

0 comments:

 
Design by FreeWordpress Themes | Bloggerized by Lashanta - Premium Blogger Themes | Ilo Kimia Wk, SMA TN 35